Pasca reuni-nya Meita Kasim dan Diah Rijanti (Nandut) ke kancah musik lokal lewat tiga rilisan single sepanjang 2017 – 2021, keduanya kali ini benar-benar tengah melengkapi diskografi anyar Wondergel dengan merilis single terbaru berjudul “Manusia Bebas“. Mengusung tema kebebasan berkarya, band indie pop/alternative rock asal Jakarta ini menghajar menit-menit pertama trek dengan distorsi kental yang memang dikenal menjadi roots musikalitas mereka sejak dulu.
Lagu yang ditulis pada 2021 dari pengalaman pribadi Meita Kasim merespon keraguan sejumlah pihak atas comeback-nya Wondergel kala itu yang dianggap klangenan, kini jadi bukti otentik betapa nafas panjang band yang sempat mahsyur di era 90-an ini tak hanya isapan jempol.
Single Wondergel kali ini dirancang untuk merangkum influence punk, grunge dan new wave sebagai DNA bermusik mereka tanpa kehilangan khasnya sebagai bagian dari kultur pergerakan independen Jakarta yang hari ini kian semarak. Karena itulah yang jadi istimewa bagi Meita dan Nandut adalah bagaimana single ini tampak kontras dengan nuansa musikalitas yang diusung single sebelumnya yakni “Di Bangku Taman” (2019), “The Guiding Lights” (2020) dan “Warik” (2021).
“Wondergel sudah tiga kali mengeluarkan single bernuansa slow/ballad, jadi kali ini kami mencoba memproduksi single yg lebih upbeat,” papar Nandut yang berperan besar menangani departemen gitar dan vokal.
Perihal tema yang diusung kali ini, dijelaskan bahwa lirik lagu “Manusia Bebas” masih memiliki benang merah yang sama dengan ketiga single terdahulu, yakni arti perjalanan hidup secara keseluruhan sebagai retrospektif. Ia juga mengandung cuplikan kisah dimana Wondergel kehilangan orang-orang terdekat kala masa pandemi, serta lebih khususnya lagi sebagai cerminan semangat berpetualang tak kenal lelah mengusung visi mereka sebagai 360 musicians yang independen dan tak ambil pusing dengan aturan-aturan industri musik konvensional.
Dalam proses pembuatan lirik yang kemudian menginspirasikannya menjadi lagu, Meita mengakui memang pergerakan Wondergel agak berat dan semuanya berjalan dengan sangat lambat mengingat peran dan fokus mereka pada keluarga masing-masing dengan tempat tinggal yang kini berjarak cukup jauh antara Nandut yang stay Jakarta dan Meita di Austria.
Semuanya itu dijalankan dengan kerja keras dengan tetap yang konsisten berada di kultur independen dimana mereka bisa berkreasi jujur, bebas berkolaborasi tanpa harus dikendalikan oleh kepentingan siapapun– tak juga perlu merasa diatur oleh algoritma platform dan beban rumus musik yang kudu anu itu supaya dapat FYP hari ini.
Bersama “Manusia Bebas”, Wondergel kembali menggandeng komposer Raden Agung Hermawan Fitrianto yang dikenal dengan portfolionya bersama Imanissimo, Kla Project, Andy/Rif, hingga Once Mekel. Untuk mixing/ mastering juga kembali dikawal oleh tangan dingin Kelana Halim yang sebelumnya menangani band dengan nama besar semisal Slank, Gigi, Padi, Payung Teduh, Luna Sea, hingga supergroup U2.
Sebagai pelengkap yang tak boleh dilewatkan, tentu saja adalah kehadiran drummer muda bernama Hatta Mahalli yang fasih dan telah wara-wiri bermain di jalur genre Britpop. “Karena biasa main Britpop, Hatta tidak kesulitan untuk kembali ke akar dari musik Britpop itu sendiri, yaitu Post Punk dan New Wave,” ungkap Meita.
Single ‘Manusia Bebas’ kini sudah dapat didengar di Berisik Radio serta berbagai kanal digital seperti Spotify, iTunes, Apple Music dan lainnya. Dan secara paralel, Music Video “Manusia Bebas” yang disutradarai dan diproduseri Dr. Iyeb (Clubeighties) juga sudah tayang di YouTube Channel Wondergel.
“Seperti banyak yang juga dijalankan musisi lain hari ini, kami tidak didukung oleh label manapun. Dari produksi rekaman, persiapan materi promo hingga tetek-bengek social media marketing checklist, semua kami adakan sendiri,” pungkas Meita.