Terinspirasi dari musik Rock era 60-an hingga 2000an dengan mengusung genre rock n’ roll dengan sentuhan pop tahun 60-an. Perpaduan elemen lirik bertema sosial dan aransemen musik kontemporer menyuarakan karakter yang kuat dalam menggambarkan segala permasalahan di perkotaan, menjadikan Holy City Rollers berdiri dalam mengekspresikan kebebasan diri.
Debut album telah dikeluarkan pada tahun 2008 dengan judul “First Chapter of Allordia” dengan lagulagu yang menjadi tonggak eksistensi Holy City Rollers di industri musik saat itu, seperti “Hook Up”, “Kingdom of Allordia”, “When the Bird Stop to Sing” dan “Another Song for Her”. Berbagai apresiasi berhasil diraih dari skala nasional hingga internasional, dan lagu-lagu tersebut sempat menjadi soundtrack dalam beberapa film di Indonesia. Performa panggung yang liar menjadi ciri khas dan membangun konektivitas ke para penggemar karyanya.
Saat ini Holy City Rollers kembali dengan formasi dan energi yang baru. Mendapatkan relevansi dari situasi saat ini, membuat Holy City Rollers bergerak dalam karya-karya musik yang kami yakini dapat mewakili pandangan kami dalam isu sosial saat ini. “Chivalry” merupakan single pertama dalam membuka perjalanan Holy City Rollers di era baru saat ini, dirilis pada tahun 2019 dan membuka Holy City Rollers dalam arena panggung di beberapa festival musik. Disusul dengan EP yang berjudul “Evolve” yang dirilis pada tahun 2021, menampilkan “Blister”, “Sunset” dan “Through the Stream”. Perilisan EP ini melebarkan jalan untuk eksistensi Holy City Rollers untuk kembali meragamkan industri musik saat ini.
Filthy Rich merupakan salah satu single yang akan kami keluarkan dalam proses menuju album. Single ini kami yakini menjadi jembatan yang relevan secara aransmen dan juga lirik yang bercerita tentang kondisi sosial saat ini. Sentuhan aransmen rock n’ roll klasik dengan riff yang mudah melekat di kepala dan juga alunan lirik yang mudah diikuti pendengar menjadi kombinasi yang akan kami suguhkan dalam single ini. Ide dalam lirik bercerita mengenai kondisi masyarakat yang terjebak dalam adiksi perjudian, dimana saat ini perjudian daring ataupun luring masih dalam kondisi yang meresahkan dan tidak mengenal umur hingga kalangan sosial.