Akhirnya album ini selesai juga digarap dan akan segera siap edar. Meskipun di awal kami bermain musik, kami sama sekali gak berniat untuk sejauh ini. Namun setelah menikmati prosesnya, “The Baneful Litanies” akan segera siap edar bentuk fisiknya dalam bermacam paket (versi digitalnya mah belakangan ajah). Rencananya kami akan lepas itu semua berbarengan dengan melepas video clip juga. Mungkin segera. Mumpung sudah 2019, tahun dimana akan ada banyak orang beropini dan mengumpat, dan kami mau menyuarakan apa-apa yang menurut kami perlu. Karena sejatinya, umpatan juga datang dari keresahan hati.
Dan perihal umpatan kami terhadap netizen, dengan sadar kami arahkan kepada siapapun yang membaca maupun yang tidak biasa membaca informasi secara seksama. Disamping itu, ada kekesalan yang ingin kami sampaikan kepada siapapun yang mendengarkan musik dan berani mencemooh “musisi lokal mah biasa ajah”, “Payah”, “Bang, lagunya mirip lagu si anu deh”. T*i Kucing! Kebanyakan netizen yang berani komentar dengan gampangnya seperti di atas adalah pendengar musik yang dateng ke acara bersponsor rokok yang harga tiketnya sering kali gratis. Mereka yang sering komentar ala curator tersebut, belum tentu tuh rajin beli rilisan fisik atau merchandise original. Seolah gak ngaca gitu, naker musisi lokal dengan musisi eropa sementara gak naker diri dengan pendengar musik eropa. Suek!
Oh iya, harusnya kami promo album ya? Singkatnya, 8 track yang ada di album ini isinya adalah umpatan kami terhadap banyak hal, bahkan diri kami sendiri. Itu alasannya judulnya “The Baneful Litanies”, atau kalo Bahasa Google translate-nya, bisa dibilang sebagai “Rapalan Terlarang”. Judul ini dipilih dengan alasan karena sekarang kita tuh dilarang buat berpendapat secara jujur. Semuanya harus politically correct. Jujur dilarang, lahirlah kalimat-kalimat berbunga yang palsu! Hidup lu palsu, kebahagiaan lu di internet semua palsu, kerjaan yang lu bilang menyenangkan itu palsu, temen dan musuh lu sekarang itu palsu, apa lagi kalo lu ngeliat politik dan tell lie vision, ya… Auk ah!
Eh satu lagi, dalam album yang dibantu rilis oleh Flush Record ini juga kami ngomongin kalian, para netizen yang maha cerdas dan kaya raya. Tapi toh kalian gak akan ngerti kami ngomongin kalian macam apa, wong kalian gak suka baca dengan seksama! Dasar hamba click bait! Satu point terakhir yang mau kami sampaikan. Di track ke 7 yang berjudul “Flux Parade”, kami marah-marah bareng bang Unbound dari Speedkill dan Petaka. Kami marahin apa? Lo baca liriknya ajah nanti, biar ngerti.
Peace out!
Discussion about this post