Record Store Day (RSD), perayaan global tahunan bagi para pecinta musik dan rilisan fisik, kembali digelar di Indonesia dengan semangat yang lebih otentik.
Tahun ini, sebanyak 28 toko rilisan fisik dari seluruh Indonesia telah terdaftar untuk ikut ambil bagian dalam perayaan yang berlangsung secara serentak di seluruh dunia pada 12 April 2025. RSD pertama kali diinisiasi pada tahun 2007 oleh Michael Kurtz dan Carrie Colliton di Amerika Serikat, dengan tujuan utama menjaga eksistensi toko rilisan fisik independen dan merayakan keunikan rilisan fisik yang sempat tergerus oleh dominasi digital.
Di Indonesia, perayaan RSD pertama kali digelar pada tahun 2012 di toko Monka Magic (Aksara Kemang), lalu dilanjutkan di Heyfolks! pada 2014. Namun, sejak 2015, pelaksanaan RSD di Indonesia bergeser dari konsep awal dan lebih menyerupai bazaar besar tahunan.
Perubahan ini kemudian menjadi perhatian serius setelah salah satu koordinator RSD Indonesia, Satria Ramadhan, bertemu dengan Koordinator RSD UK, Megan Page, dan selanjutnya berdiskusi langsung dengan para pendiri RSD, Michael dan Carrie.

Tahun ini, RSD Indonesia kembali melibatkan toko-toko yang resmi mendaftar untuk merayakan RSD. Mereka akan menerima rilisan eksklusif RSD Indonesia dan mendapat dukungan promosi melalui media sosial RSD Indonesia.
Sebagai pelengkap kemeriahan, Record Store Day Indonesia juga akan menghadirkan RSD Indonesia Market pada 25-27 April 2025 di Senayan Park, Jakarta. Event ini terbuka bagi pelaku industri rilisan fisik yang belum memiliki toko tetap, serta toko-toko rilisan fisik yang ingin menjangkau lebih banyak audiens.


