Sersan Angkatan Udara J.J. ‘Playboy’ Kinney (Liam Hemsworth; The Hunger Games), yang minim pengalaman, direkrut untuk bergabung dengan operasi Delta Force dengan tujuan mengekstraksi aset CIA yang ditawan oleh Abu Sayyaf, kelompok militan Islamis di Filipina Selatan. Dalam menjalankan misi mereka dibantu oleh Kapten Eddie Grimm ‘Reaper’ (Russel Crowe; Gladiator), pilot drone yang turun tangan untuk memberikan dukungan udara jarak jauh yang penting. Ini yang jadi plot utama film “Land of Bad“.
Film ini menawarkan pengalaman beragam. Meskipun menghadirkan momen-momen mendebarkan yang membuat penonton tetap tegang, tempo film menjadi masalah. Saat memulai dengan latar cerita, awalnya sangat lambat sehingga berisiko membuat penonton tidak tertarik. Baru kemudian, setelah melewati bagian ini, film menjadi semakin seru. Liam Hemsworth tampil mengesankan dalam peran Sersan Kinney, namun Russell Crowe-lah yang paling bersinar, mengungkapkan bakat komedi baru yang menunjukkan bahwa aktor “Gladiator” ini menikmati kebebasan beraktingnya lebih dari sebelumnya.
“Land of Bad” juga banyak menyoroti tentang teknologi militer masa kini. Peralatan canggih yang mereka gunakan ternyata tidak selalu membantu, bahkan sesekali bisa menjadi kendala yang mengancam. Sersan Kinney pun harus belajar untuk tidak selalu mengandalkan teknologi dalam menjalankan misinya.
Aspek yang paling menarik dari film ini adalah film ini tidak membahas psikologi tentara atau akibat dari misi mereka dan memilih narasi klinis. Film ini menggambarkan fakta bahwa dalam situasi hidup atau mati, naluri manusia menjadi aset terpenting. Film ini secara efektif membangun ketegangan yang mendebarkan di belantara hutan hijau yang penuh rintangan sehingga dapat membuat penonton terpaku pada tempat duduknya. Rangkaian aksi baku tembak dan perkelahian jarak dekat yang begitu padat berkontribusi pada daya tarik film ini secara keseluruhan. Namun, inti dari film ini terletak pada hubungan antara karakter Hemsworth dan Crowe, yang awalnya lahir karena kebutuhan yang secara bertahap semakin menguat seiring berjalannya waktu.
Dedikasi Liam Hemsworth terhadap perannya patut mendapat acungan jempol dan dia memberikan penampilan yang luar biasa. Namun, Russell Crowe-lah yang akhirnya bersinar. Sebagai Kapten Eddie Grimm, dia dengan mudah menarik perhatian, bahkan saat duduk di kursi di sebagian besar film. “Land of Bad” mungkin bukan terobosan baru dalam genre ini, namun tidak dapat disangkal menawarkan nilai hiburan. Dengan karakternya yang menarik dan narasi yang menegangkan, film ini mampu memikat penonton meski minim inovasi.