Duo asal Mataram, Nusa Tenggara Barat, Sundancer, kembali dengan EP terbaru berjudul ‘Suvenir’.
Debut EP sebelumnya ‘Musim Bercinta’ yang lumayan mendapat sambutan baik dari pendengarnya, mereka juga bekerja keras dengan mencuri waktu semaksimal mungkin untuk bisa menggelar tur mandiri ke beberapa kota untuk memperkenalkan musiknya.
Bersama label barunya LaMunai Records, EP ‘Suvenir‘ ini adalah kerjasama perdana mereka dalam bentuk mini album. Sebelumnya single perdana dari rangkaian lagu di album ini, Firasat sudah dirilis luas secara digital.
Album ini adalah warisan berharga yang ditinggalkan oleh Bagus Jalang, vokalis band punk rock kugiran asal Jogjakarta, Mortal Combat, sekaligus salah satu pendiri netlabel terbesar Indonesia, Yes No Wave Music. Di dalam ramuannya, ada banyak referensi yang diaduk. “Mulai dari Exotica, Spaghetti Western, Pyschedelia, hingga Orkes Melayu yang mendayu,” tambah Decky Jaguar, vokalis.
‘Suvenir’ berisi tujuh lagu dengan durasi putar dua puluh tiga menit.
Tracklist:
- Larut Malam di Bangko-Bangko
- Pusaka Abadi
- Kemarau
- 1000 Purnama
- Firasat
- Tabir Surya
- Gadis Bermata Biru
Karena tidak bisa tur ke banyak tempat untuk memainkan lagu-lagu di album ini secara live karna pandemi, album ini pada akhirnya juga dilepas ke publik dengan dorongan harapan yang tinggi.
“Memang tidak didukung perayaan yang hingar-bingar. Kami telah menghabiskan waktu satu tahun memantau perkembangan pandemi yang tidak kunjung reda. Ya sudah, akhirnya dirilis saja,” kata OmRobo.