Setelah penantian panjang album pertama duo asal Pontianak, Manjakani, akhirnya resmi diluncurkan di bawah naungan label mereka sendiri Enamempat Records. Album yang bertitelkan Saura ini sudah diluncurkan secara digital dan dalam bentuk fisik hasil kerja sama dengan demajors Independent Music Industry Indonesia (DIMI).
Materi album Saura berisikan tujuh buah lagu yang mana tiga di antaranya telah dirilis sebelumnya. Ketiga lagu tersebut adalah “Asmaraweda”, “Sabda Rindu”, dan “Asam Pedas”, sedangkan empat lagu lainnya (“Hanyut”, “Rumah”, “Sekar” dan “Tali Jiwa”) sama sekali belum pernah beredar di pasaran. Sebagai penanda lahirnya album Saura, dipilih lagu “Tali Jiwa” sebagai single keempat Manjakani. Lewat larik …sebab gelap tanpa terang adalah tiada, sebab kita tanpa kita adalah tiada…, “Tali Jiwa” bercerita tentang bagaimana dua hal yang berbeda dapat menjadi kesatuan yang seimbang. Lagu ini akan bisa dinikmati dalam bentuk audio visual setelah peluncuran video musiknya yang direncanakan dalam waktu dekat.
Judul album terinspirasi dari nama anak kedua personil Manjakani, Saura Hajar. Saura bercerita tentang hakikat kehidupan, hal-hal sederhana yang mungkin terlewat namun berdampingan dan kian pasti terjadi. Manjakani pun bekerjasama dengan beberapa penulis lirik dengan gaya literasi yang berbeda, membuat album Saura terasa ‘kaya’ dari segi penulisan lirik.
Dari segi produksi musik, Manjakani bekerjasama dengan seorang produser sekota yang cukup aktif di dunia perfileman bernama McAnderson. Lalu teman-teman sejawat penggerak kancah musik kota Pontianak seperti Nursalim Yadi Anugerah, Angga Khasbullah, Fian Williem Hoogendyk, Ardy Prastiawan dan Cendry Tri Juniar turut berkontribusi dalam proses kreasi rekaman. Artwork untuk album ini pun hasil kolaborasi dengan seniman kolase asal kota Singkawang bernama Elys ‘Ulyzm’.
Saura direkam di studio RumahAGA yang berlokasi di kota Depok dan F Studio di Pontianak pada pertengahan tahun 2018 hingga 2019. Lalu melalui proses mixing dan mastering bersama McAnderson dan Gita Roni Chandra di tahun berikutnya. Saura telah lama dinanti oleh teman, kerabat, rekan sejawat dan tentunya mereka yang mendengar dan mengikuti perjalanan Manjakani.
Saura merupakan sebuah representasi dari kelahiran. Selayaknya kelahiran seorang anak pertama, Saura adalah buah hati kecil yang hadir ke dunia, buah dari perjalanan dan ketulusan bermusik kedua personil yang telah dijalani bersama-sama sejak awal.
Daftar lagu Saura:
“Rumah”
Lagu ini menggambarkan makna rumah kepada setiap orang yang pulang. Pulanglah, kasihi mereka yang memberimu nyawa… Apakah pulang kepada orang tua, keluarga, rumah tuhan, atau mungkin tuhan itu sendiri?
(Lagu dan Musik oleh Muhammad Taufan Eka Prasetya & Nabilla Syafani. Lirik ditulis oleh Naumi Putih)
“Asmaraweda”
Bercerita tentang segala sesuatu yang menjadi seharusnya, manusia maupun makhluk hidup lainnya yang sepatutnya menjalani kehidupan dengan semestinya.
(Lagu dan Musik oleh Muhammad Taufan Eka Prasetya & Nabilla Syafani. Lirik ditulis oleh Arief Setiawan)
“Asam Pedas”
Sebuah kerinduan lewat medium makanan, menjadi syarat seorang ayah harus bergegas pulang ke rumah bertemu istri dan anak dan menyelesaikan pekerjaannya.
(Lagu dan Musik oleh Muhammad Taufan Eka Prasetya & Nabilla Syafani. Lirik ditulis oleh Hatta Budi Kurniawan)
“Hanyut”
Kita tinggi tapi tak setinggi surga, kita rendah tapi tak serendah neraka… Di titik mana pun manusia berada, tidak semuanya dalam kondisi yang sama. Kelak manusia dapat menjalani hidup mereka dengan penuh rasa syukur.
(Lagu dan Musik oleh Muhammad Taufan Eka Prasetya & Nabilla Syafani. Lirik ditulis oleh Arief Setiawan)
“Sabda Rindu”
Rindu tak melulu dengan sedih dan air mata, rindu bisa menjadi perayaan yang paling istimewa kepada orang tercinta yang berjauhan, dan sabdanya adalah doa-doa yang dipanjatkan untuk selalu didekatkan.
(Lagu dan Musik oleh Muhammad Taufan Eka Prasetya & Nabilla Syafani. Lirik ditulis oleh Rian Aditia)
“Sekar”
Nyekar. Mengingatkan kita dengan bunga-kembang, liang, makam, maupun gambaran lain tentang ziarah dan kematian. Sesungguhnya kita semua akan mengalaminya.
(Lagu dan Musik oleh Muhammad Taufan Eka Prasetya & Nabilla Syafani. Lirik ditulis oleh Muhammad Taufan Eka Prasetya)
“Tali Jiwa”
Lewat larik sebab gelap tanpa terang adalah tiada… Bercerita tentang bagaimana dua yang berbeda dapat menjadi seimbang.
(Lagu dan Musik oleh Muhammad Taufan Eka Prasetya & Nabilla Syafani. Lirik ditulis oleh Edwin Setiadi Raharja)
Profil Manjakani
Manjakani berawal dari pertemuan Taufan dan Nabilla di sebuah institusi pendidikan. Ketertarikan pasangan suami istri ini kepada musik melahirkan kreativitas yang unik. Muhammad Taufan Eka Prasetya dan Nabilla Syafani kemudian melanjutkan proyek musik mereka dengan serius, hingga akhirnya terbentuklah nama Manjakani sebagai duo yang berasal dari Kota Pontianak.
Juni 2015, awal perjalanan Manjakani, memberanikan diri untuk tampil membawakan lagu-lagu ciptaan sendiri. Karya-karya Manjakani yang menyajikan harmonisasi manis dari vokal dan permainan gitar akustik yang merdu cukup bisa diterima oleh para pecinta musik di kota asal, Pontianak.
Nama Manjakani sendiri diambil dari nama buah, yang mana kedua personil Manjakani menyukai kata tersebut. Terhitung di tahun 2021, Manjakani telah melepas tiga single beserta video musiknya secara digital, masing-masing berjudul “Asmaraweda”, “Sabda Rindu dan Asam Pedas”. Untuk saat ini ketiga single tersebut bisa didengarkan lewat layanan musik streaming.
Berkat ketiga single tersebut nama Manjakani perlahan mulai dikenal khalayak khususnya di luar kota Pontianak, Kalimantan Barat.
Kini seluruh lagu di album ini sudah bisa kalian nikmati di Berisik Radio . Selamat menikmati dan mari kita dukung terus musik Indonesia!
Salam musik Indonesia!
More Detail About MAHEN
Instagram : @manjakanimusic
Twitter : @manjakanimusic