Film “Bob Marley: One Love“, yang disutradarai Reinaldo Marcus Green (King Richard), menceritakan periode yang dimulai dari tahun 1976, ketika kerusuhan politik di Jamaika memuncak dan Marley nyaris selamat dari upaya pembunuhan, kemudian saat ia tinggal di London pada era punk dan merekam album penting “Exodus”, hingga kembalinya ke Jamaika pada tahun 1978 untuk konser perdamaian One Love. Aktor Inggris Kingsley Ben-Adir berperan sebagai Bob Marley dan Lashana Lynch berperan sebagai istri Marley, Rita.
Aston Barrett Jr. sebagai “Family Man Barrett”, Sheldon Shepherd sebagai “Neville Garrick”, Kingsley Ben-Adir sebagai “Bob Marley”, dan James Norton sebagai “Chris Blackwell” di film “Bob Marley: One Love” produksi Paramount Pictures.
Bob Marley adalah seorang yang penuh misteri, seorang idealis yang juga punya banyak kekurangan sebagaimana kebanyakan tokoh menarik lainnya. Lahir dalam kemiskinan di Nine Mile, Jamaika, Marley muda memiliki kemampuan bernyanyi yang lemah namun memiliki keinginan yang keras untuk didengarkan. Dia menempa dirinya sesuai dengan suara pulaunya dan sekitarnya, menyanyikan lagu-lagu reggae yang telah menjadi himne bagi orang-orang tertindas di dunia, serta siapa saja yang menyukai melodi yang ringan. Dia meninggal pada tahun 1981 pada usia 36 tahun sebelum dia dapat menyaksikan warisannya menjadi simbol keadilan dan perdamaian dunia. Warisan paling berkesan dari Bob Marley antara lain muncul dalam lagu “Redemption Song,” yang mengandung kutipan nabi kaum rasta, Marcus Garvey, dalam sebuah pidato tahun 1937, “Emansipasikan dirimu dari perbudakan mental, hanya diri kita yang bisa membebaskan pikiran kita sendiri.”
Di sepanjang film, kita disuguhkan dengan cara pandang Sang Legenda, bagaimana ia menuangkan pikiran ke dalam sebuah lagu sampai meramunya di dapur rekaman. Kita juga dapat sisi lain Bob Marley sebagai seorang suami dan ayah yang senantiasa berusaha melindungi keluarganya. Semua mengalir dalam satu alur cerita yang menarik, walau terkadang diselingi adegan klilas balik ke masa lalu ketika Marley masih muda. Sebetulnya hal ini memberikan gambaran lebih lengkap tentang karakter Marley, namun di sisi lain juga memecah perhatian penonton dalam mengikuti jalan cerita. Secara umum, film ini cocok untuk pecinta film drama dan biopik musisi, serta penikmat musik pada umumnya.