“A Legend” adalah sekuel yang sangat dinantikan dari film Jackie tahun 2005, “The Myth”. Film yang memiliki anggaran produksi sebesar US50 juta (S$67 juta) ini memakan waktu syuting selama enam bulan hingga rampung. Jackie, yang berusia 70 tahun awal tahun ini, melakukan aksi stunt-nya sendiri. Teknologi AI (Artificial Intelligence) digunakan untuk membuat versi Jackie berusia 27 tahun. Jackie Chan tetap tangguh dan karismatik seperti biasanya. Kelincahan dan pesonanya yang awet muda membuat orang bertanya-tanya mengapa ada orang yang berani menantangnya.
Jackie Chan berperan sebagai Fang, seorang arkeolog. Ia memperhatikan bahwa tekstur artefak yang ditemukan oleh murid-muridnya selama ini mirip dengan liontin batu giok yang dia lihat dalam mimpinya. Ia yakin liontin batu giok itu adalah jembatan antara mimpi dan kenyataan. Bersama timnya, ia memulai ekspedisi ke kedalaman gletser untuk mencari kebenaran di balik mimpinya tersebut. Keputusan Fang membawa mereka melalui petualangan menegangkan yang terhubung dengan kehidupan masa lalu.
Lay Zhang memberikan penampilan yang menonjol, menambahkan lapisan kejutan yang tak terduga. Berperan sebagai Hua Jun, saudara laki-laki Chan di masa lalu dan Wang Jing, penggemar beratnya di masa kini, Zhang dengan ahli menangkap disonansi lucu dalam hubungan mereka. Transisinya dari seorang petarung tangguh di zaman kuno menjadi karakter yang kikuk dan menyenangkan di era modern sungguh menawan sekaligus lucu.
Pemeran utama lain juga bersinar. Na Zha yang kecantikannya sudah terkenal, membuktikan dirinya mampu bertahan di sorotan layar lebar. Gambar close-upnya memperlihatkan kehadiran yang sempurna dan menawan. Berperan sebagai pendekar wanita Meng Yun, dia secara mengesankan mampu bertahan dalam rangkaian aksi, setiap serangan pedangnya beresonansi dengan penonton.
Muncul sebagai tokoh antagonis Hudu Na, Aarif Lee, sebaliknya, memberikan banyak kelucuan dalam film “A Legend”. Kehadirannya yang unik, ditandai dengan eyeliner-nya dan timing komedi yang tak terduga, mengundang gelak tawa. Penggambarannya sangat berbeda sehingga memberi kesan tersendiri setiap kali dia muncul di layar.
Lay Zhang sebagai Hua Jun di film "A Legend" yang disutradarai Stanley Tong
“A Legend” adalah kembalinya genre komedi seni bela diri, sebuah bukti daya tarik abadi dan kehebatan Jackie Chan. Bagi penggemar perpaduan unik antara seni bela diri dan humor, film ini sangat menghibur. “A Legend” unggul sebagai komedi kung-fu, sebuah suguhan terbaik dalam genrenya. Rangkaian aksi perkelahaian ditata rapi, baik berlatar medan perang kuno atau di tengah salju dan es zaman modern, sungguh spektakuler. Setiap adegan pertarungan dikoreografikan dengan cermat dan memancarkan getaran yang keren dan memuaskan. Sebuah tontonan wajib bagi pecinta film kung-fu, terutama yang menggemari Jackie Chan.