“Fortuna” hadir sebagai album perdana dari proyek solo Iqbaal, sekaligus sebuah pernyataan kembalinya Iqbaal ke kancah musik Tanah Air dengan mengusung nama BAALE. Album ini digawangi Hendra Jaya Putra (komposer, personil band Rock n’ Roll Mafia) sebagai produser, dibantu oleh Lucky Sarwo sebagai co-produser.
Pada tanggal 19 April 2024, BAALE meluncurkan tiga single awal dari album “Fortuna” (“Cinta Luka Sempurna”, “Fortuna”, dan “Di Bawah Lampu”); bersamaan dengan kehadiran sebuah kompilasi video klip unik berdurasi cukup panjang yang disutradai oleh “The Jadugar” (Henry Foundation & Anggun Priambodo). Berselang tak lama setelahnya, pada 24 Mei 2024, album penuh “Fortuna” sudah bisa dinikmati oleh pecinta musik di Indonesia melalui berbagai platform digital penyedia musik streaming.
Terhitung sejak tahun 2021, Iqbaal telah menyiapkan sekitar delapan komposisi lagu yang akan menjadi materi utama dari album “Fortuna”. Kesempatan untuk memproduksi album ini terjadi pada awal tahun 2024, dengan menambahkan tiga materi baru sebagai pelengkap album. Secara simultan dan dalam waktu relatif singkat; beserta dukungan dari beberapa sahabat yang juga rekan musisi, BAALE berhasil merampungkan album “Fortuna” di akhir bulan April tahun 2024.
“Cukup banyak tantangan dalam proses pengerjaan album ini. Ada kendala waktu, namun harus tetap memprioritaskan kualitas musik yang bakal dihasilkan oleh album ini. Beruntung banget, dukungan dan bantuan mengalir deras dari teman-teman. Mereka ngebantu penuh perampungan ‘Fortuna’. Kebayang, waktu itu harus nge’bagi fokus buat ngerja-in aktivitas rutin, sambil colongan nyelesai-in album. Yaah.. Resiko niatan jadi musisi, tapi kerjaan lain juga masih tetep numpuk..” tutur Iqbaal.
Artwork untuk album "Fortuna"
Selain Hendra Jaya Putra dan Lucky Sarwo, ada beberapa nama yang turut membantu BAALE dalam proses pengerjaan album “Fortuna”; Vincent Rompies didapuk menjadi bassist, dan Randy Danistha (komposer, personil band Nidji) sebagai drummer untuk single “Cinta Luka Sempurna”. Sementara itu, terdapat Rio Alief, Kafin Sulthan, dan Rey Tobink sebagai personil band pendukung di proyek musik BAALE. Bahkan, sosok Jozz Felix, Dinda Kamil, serta Sesa Nasution turut andil menjadi penyanyi latar. Ardi Gunawan (seniman visual) dan Lunarsaea (rancang visual) menyumbangkan karyanya untuk kebutuhan artwork di album “Fortuna”. Masih banyak lagi nama rekan dan sahabat dari Iqbaal (yang tak bisa disebutkan satu-per-satu) juga ikut membantu proyek musik ini.
BAALE adalah fenomena unik yang terjadi pada Iqbaal Ramadhan, hingga menjelma menjadi statement penting dalam menjawab ketertarikan Iqbaal pada musik; sebagai pencipta lagu, sebagai seorang musisi, sebagai penulis lirik, sebagai penampil, sebagai penghibur yang juga bernyanyi. Tidak bisa dipungkiri, sosok Iqbaal Ramadhan di dekade terakhir sangat lekat dengan karier dan sepak terjangnya di dunia layar lebar. Musik akan menjadi hal yang cukup bias bagi Iqbaal: Walaupun teringat jelas bahwa ranah ini merupakan pijakan awal baginya di dunia hiburan.
Hasrat dan keinginan tersebut dibuktikan melalui perilisan album “Fortuna”: Sebuah proyek musik yang mengedepankan “rasa” dan “interpretasi” sebagai unsur utamanya. Secara lugas, BAALE menyebut “mesin waktu” sebagai konsep yang ia usung di album ini. Sebuah konsep tentang “semangat masa lalu”, yang dikerjakan “di masa sekarang”, dan untuk dinikmati “pada masa yang akan datang”. Ada ketertarikan Iqbaal yang begitu mendalam tentang fenomena subkultur di era 80-an akhir, hingga awal 2000-an, khususnya budaya arus baru di tahun 90-an (termasuk arus baru media cetak, televisi, fashion, kesenian baru, industri musik, film, dan lain-lain). Hal ini didukung oleh adanya bantuan informasi dan pengalaman/ingatan di lingkup terdekatnya, seperti: keluarga, sahabat, partner kerja, rekan bermusik, media, dan beragam pengaruh lainnya. “Lagu-lagu yang aku dengar di hari ini, kaya’nya banyak terinspirasi dari lagu-lagu di era ’90-an, deh. Jadi, bisa dibilang, ’90-an adalah akar dari apa yang aku gemari sekarang. Aku berusaha mengungkapkannya di album ini: mencari tahu dan kembali ke akar dari sesuatu yang aku sukai,” ungkap Iqbaal.
BAALE
“’Fortuna’ dibuka dengan sebuah track instrumental yang akan membawa kita ke masa lalu, dan berlanjut dengan 10 track lainnya untuk memperkuat nuansa rilisan era tahun 1995-2005,” demikian gambaran Iqbaal terhadap album ini. Narasi dan tema yang dibangun, rata-rata berangkat dari kisah personal serta keseharian orang-orang sekitar. “Aku sangat tertarik untuk menggali beragam fenomena serta tren yang terjadi di generasi saat ini, memperluas inspirasi, dan berupaya mengekspresikannya. Seolah-olah ini adalah perspektif seorang pemuda usia 24 tahun saat melihat dunia, berempati pada kondisi sekitar, lalu menceritakan ulang semua itu melalui narasi BAALE di ‘Fortuna’. Menurutku, ini sangat penting,” lanjut Iqbaal.
Jika tiga single yang ia rilis di awal merupakan teaser seperti apa “Fortuna” nantinya, BAALE menjanjikan album perdana ini akan lebih berwarna, dan tetap mengusung semangat ’90-an. “Mungkin, sebagian akan terkejut dengan musik yang BAALE suguhkan di album ini, dan bukan Iqbaal yang biasa mereka kenal. Ada lagu ballad, tapi formasinya full band; ada sisipan rap bernuansa ’90-an; ..ada genre elektronik juga. Intinya, semua karya di album ini adalah ungkapan jujur dan caraku bertutur menggunakan medium musik. Mungkin, nampak seperti bentuk idealisku menjadi solois. Semua digarap sendiri, tanpa banyak pertimbangan musikalitas dari sana-sini. Tapi, bagaimanapun juga, inilah BAALE,” Iqbaal menambahkan.
Menghadirkan musik yang kurang familiar bagi generasi sekarang, menjadi ujian tersendiri bagi BAALE. Beragam respon diterima oleh BAALE; yang positif, dan tak terkecuali aneka respon negatif. “Aku ngucapin terima kasih yang sebesar-besarnya kepada kalian yang sudah menyempatkan waktu untuk mendengar dan menyaksikan karya BAALE. Ini adalah sebuah proyek musik solo perdana dari Iqbaal Ramadhan; dengan segala konsekuensinya. Proyek ini membutuhkan kritik, pujian, cemooh, ejekan, dan sebagainya. Jika ini buruk, silakan berikan kritik yang seluas-luasnya; dan jika ini baik, dukung serta bantu BAALE untuk menjadi lebih baik kedepannya. BAALE nggak akan mungkin hidup tanpa adanya apresiasi; sekecil dan sebesar apapun itu,” Iqbaal berupaya sebijak mungkin menyikapinya.
Untuk mempromosikan “Fortuna”, BAALE berencana menggelar tur yang akan berlangsung di pulau Sumatera pada bulan Juli mendatang, selain tentunya BAALE juga akan hadir mengisi beberapa acara dan festival musik berbagai kota. “Sampai bertemu, teman-teman yang ada di Sumatera pada Juli nanti. Tur ini sengaja aku buat agar bisa mengungunjungi kalian secara langsung. Doakan, semoga BAALE bisa diterima oleh kalian! Amiin! Selain itu, BAALE juga akan menjalani beragam promo di radio, media, dan berbagai kanal lainnya untuk bisa menyampaikan energi positif dan semangat dari album ini. Doakan sekali lagi, semoga lancar.. Amiin!” ungkap Iqbaal.