Lagu “Great Devourer” menceritakan tentang sebuah kultus yang menyembah dewa pemakan segalanya yang tidak pernah kenyang dan tidak akan berhenti sampai semua tak tersisa. Lagu ini dipilih menjadi video musik karena diakui oleh Haikal Azizi sebagai lagu yang paling segar dan berbeda dibanding lagu Sigmun lainnya. “Riff gitar “Great Devourer” muncul saat saya sedang gemar mendengarkan Savages dan penasaran ingin mencoba membuat lagu dengan energi yang serupa dengan lagu-lagu mereka. Riff tersebut, saat dipertemukan dengan drumming nya Deva yang cardio intensive dan bertubi-tubi membuat lagu ini menjadi materi yang paling “nyebrang” dibanding materi-materi Sigmun sebelumnya. Lagu ini menjadi lagu kami dengan tempo paling cepat dan durasi paling singkat,” ungkapnya.
Agung Pambudi sebagai sutradara mengambil gaya live performance dan memainkan ilusi optikal sebagai konsep eksekusinya, seperti bagaimana pernyataanya sebagai berikut “Tempo yang cukup cepat dari lagu “Great Devourer” cukup mengangkat adrenalin di dalam tubuh saya. Mengingatkan saya pada rekaman video-video live performance band rock lama di internet. Saya membayangkan Sigmun melakukan performance di dalam sebuah kurungan. Dimana kurungan tersebut adalah one way mirror berbentuk kaleidoskop segi 6. Music video ini bukanlah sebuah video dengan narasi melainkan performance music video dengan ilusi-ilusi optikal yang akan kita mainkan secara praktikal,” jelas Agung.
Video musik “Great Devourer” ini adalah bentuk perayaan rilisnya EP “Maladies”. Sebelumnya Sigmun sempat merilis lagu “Mazahare” sebagai pemanasan di tahun 2023 dan menyatakan diri menjadi band dengan 2 personil tetap yaitu Haikal Azizi & Mirfak Prabowo. Di video musik ini Sigmun memperkenalkan Giovanni Rahmadeva (Polka Wars) yang menjadi personil untuk live performance sebagai drummer. Perilisan video musik ini menjadi pengalaman pertama untuk Sigmun dalam pembuatan video musik yang digarap lebih profesional. Karya ini juga menjadi pelepas rindu untuk para pendengarnya yang menantikan kebangkitan Sigmun yang tertidur sejak tahun 2019.