Berisik Radio ─ Sejak merilis single pertamanya pada tahun 2014, band rock instrumental Primata mencoba menemukan formula baru untuk menyampaikan gagasan ke dalam lagunya yang tanpa lirik. Biasanya, cara itu dilakukan dengan memberi petunjuk-petunjuk dalam judul, nuansa musik, atau bahkan sample yang dapat merepresentasikan adegan-adegan dalam kepala mereka.
Dalam single terbaru berjudul Sebelum Terlalu Mati yang resmi dirilis secara digital pada akhir Januari 2020 melalui berbagai layanan musik alir, Primata mencoba hal baru. Kali ini, Primata menyediakan visualisasi lagu tersebut dalam bentuk video musik untuk memperkuat gagasan dan pesan yang ingin disampaikan.
Video musik Sebelum Terlalu Mati ditulis dan disutradarai oleh gitaris Primata sendiri, Rama Wirawan. Gagasannya adalah tentang kondisi lingkungan kita yang semakin buruk. Fokus Primata kali ini kepada polusi udara yang diprediksi akan tiga kali lebih buruk dalam 10 tahun yang akan datang.
Dalam interview bersama Berisik Radio diprogram siaran KAPUR (Karyaku diputar) Rama mengatakan “Sebernanya cukup sulit menyampaikan pesan yang ingin kita sampaikan, karena kita ini band Instrumental yang tanpa lirik. Maka dari itu kita mencoba menyampaikan cerita lagu Sebelum Terlalu Mati melalui video musik”
Pesannya tentu untuk mengajak pendengar musik mereka melakukan perubahan sebelum terlambat. Tema lagu “Sebelum Terlalu Mati” sendiri terinspirasi dari istilah Near-Term Human Extinction (NTHE) atau Menjelang Kepunahan Manusia tentang kemungkinan kepunahan manusia pada 2030 yang dicetuskan oleh ilmuwan asal Amerika Serikat, Guy R. McPherson.
Sementara itu, untuk nuansa musik dalam lagu ini yang terdengar berbeda dengan lagu-lagu Primata sebelumnya, diakui oleh Rama terinspirasi oleh sebuah band yang pernah ia tonton dan sempat berbagi panggung juga dengan Primata. “Lagu ‘Sebelum Terlalu Mati’ yang lebih melodius terinspirasi dari band Semiotika.
Primata adalah band rock instrumental dengan format trio yang beranggotakan Adhitomo Kusumo
(bass), Rama Wirawan (gitar), dan Ria Antika (drum). (PR)
“>