Mengerjakan sebuah karya kolaboratif tentunya bukan hal mudah. Waktu dan jarak jelas menjadi dua tantangan yang harus dihadapi. Namun, itu semua tidak menyurutkan Rayni N. Massardi dan Christyan AS dalam menuntaskan novel independen terbaru mereka, “Sinar: Cinta Luar Biasa Orang Biasa“. Novel ini sendiri merupakan kerja sama ke-empat Rayni dan Christyan setelah sebelumnya berkolaborasi dalam cerpen grafis “Daun Itu Mati” (2017), novel “Rainbow Cake” (2019), serta kumpulan aksara dan sketsa “Darah” (2023).
Awal perkenalan Rayni dan Christ pun terbilang unik, yaitu melalui Instagram pada 2016. Tertarik dengan postingan gambar yang terasa mewakili dirinya, Rayni yang kelahiran Brussels, Belgia, ini pun memutuskan mengirim direct message dan mengajak kerja sama. Christ rupanya juga tertarik dan menyambut ajakan tersebut, hingga lahirlah buku pertama mereka, “Daun itu Mati”. Meski berbeda domisili, usia, dan bidang yang ditekuni, namun hal itu tidak menghentikan keduanya untuk terus menghadirkan karya. Pada awal Februari 2022, Christ mengirim pesan Whatsapp berupa ajakan untuk kembali menulis novel kolaborasi. Idenya tentang seorang perempuan yang ingin bahagia, itu membuat istri penulis Noorca M. Massardi ini tertarik untuk mengembangkannya lebih lanjut.
“Awalnya, sempat ragu untuk mengiyakan karena ingin rehat sejenak setelah energi terkuras menyelesaikan Rainbow Cake. Namun, ketika ditawari untuk kolaborasi ini, anehnya malah mau. Dua nama karakter utamanya, “Sinar” dan “Bumimata”, muncul begitu saja saat aku sedang di dalam pesawat. Setelah namanya ketemu, aku pikir, cerita ini bisa dijalankan. Jadilah, aku mulai menulis di tengah kegiatanku yang lain,” jelas Rayni.
Sayangnya, pelbagai kesibukan membuat proyek ini terkatung-katung tanpa kejelasan. Rayni sempat ingin mengubur kisah Sinar dan fokus ke novel grafisnya yang ia kerjakan bersama Erby S. berjudul “Tidak Jatuh Cinta”. Namun, setelah berdiskusi dan mendapat dukungan dari sang suami, akhirnya ibu dua anak ini mantap menyelesaikan tulisannya sendirian. Sanur pun menjadi daerah yang dipilih Rayni agar bisa fokus untuk melanjutkan kisah Sinar hingga selesai pada 15 Desember 2023.
“Kesulitan selama proses penulisan tidak ada, karena sebagian ceritanya sudah jadi dan tinggal meneruskan saja. Namun, memang karena hidupku enggak cuma untuk menulis, jadi proses pengerjaan novel ini cukup banyak dilakukan di sela pekerjaan lain. Tapi, syukurlah semua berjalan lancar. Semoga semua yang membaca novel ini bisa merasakan betapa luar biasanya cinta seorang perempuan biasa yang terwujud dalam karakter Sinar,” tuturnya.
“Sinar: Cinta Luar Biasa Orang Biasa” mengisahkan tentang seorang perempuan bernama Sinar Simakir yang belum punya pacar pada usia 24 tahun dan tinggal bersama ayahnya yang memiliki bengkel. Sehari-hari, kesibukan Sinar hanya menjadi penjaga toilet mal, bekerja paruh waktu di perpustakaan, dan bermain TikTok. Dari sebuah postingan video di aplikasi media sosial tersebut, ia berkenalan dengan Bumimata, duda tanpa anak yang namanya langsung melekat di hati Sinar, dan tidak bisa keluar lagi dari benaknya.
Sinar dan Bumimata akhirnya memutuskan bertemu, dan mengubah pertemanan di media sosial menjadi hubungan cinta di dunia nyata. Kepandaian Sinar dalam menggambar, memungkinkannya menghias beberapa kantor cabang perusahaan milik Bumimata. Dari situlah, Sinar berkenalan dengan Sandi, pemuda ramah yang menjadi asisten Bumimata.
Sandi. Nama itu terus-menerus disebut Bumimata. Ada kecurigaan menyelinap di hati Sinar. Sinar pun limbung. Tapi, Bumimata sudah cinta mati pada Sinar. Sementara Sinar juga tahu, cintanya kepada Bumimata lebih besar dari perkara itu. Bukan saatnya untuk melarikan diri. Dengan ketegarannya, Sinar mendampingi Bumimata yang diadili untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.