Sekuel “Captain Marvel” karya sutradara Nia DaCosta lebih unggul dari film pendahulunya, dengan cerita yang lebih terasa padat dan trio superhero yang mengingatkan kamu betapa menyenangkannya mengikuti kisah-kisah di buku komik. “The Marvels” menjadi film ke-33 dalam Marvel Cinematic Universe (MCU) produksi Marvel Studios.
Walau banyak mendapat tanggapan negatif sebelum tayang, “The Marvels” ternyata menjadi tontonan yang sangat menghibur. Seperti halnya “Captain Marvel,” ini adalah proyek yang jelas-jelas mengangkat femininisme, dan mungkin akan sulit mendapat pasar di dunia sinema di masa ini. Namun DaCosta tidak menyesal dalam pendekatannya. ““The Marvels” adalah film tentang persahabatan wanita, keluarga, fan-girling dan flerkittens, banyak flerkittens'” ujarnya.
“The Marvels” menceritakan tentang kerjasama tim yakni Captain Marvel (Brie Larson), Ms Marvel (Iman Vellani), dan Monica Rambeau (Teyonah Parris) untuk melawan kekuatan besar Dar-Benn dari ras Kree. Fenomena portal di luar angkasa membuat ketiga superhero wanita itu saling bertukar tempat ketika menggunakan kekuatan mereka. Mereka pun harus belajar bekerja sama sebagai satu tim dan melalui banyak hal yang membuat ketiganya semakin dekat satu sama lain.
Mirip dengan serial “Ms.Marvel” yang sebelumnya tayang di Disney+, “The Marvels” terasa seperti sekilas tentang masa depan Marvel, dan akan sangat cerah jika ini adalah arah yang direncanakan Kevin Feige dan rekan-rekannya untuk membawa waralaba tersebut. MCU akan jadi lebih fresh dengan tampilnya superhero-superhero muda. Penampilan gemilang Iman Vellani di film “The Marvels” menjadi pondasinya.
“The Marvels” juga dibintangi oleh Samuel L. Jackson, Gary Lewis, Park Seo-joon, Zenobia Shroff, Mohan Kapur, Saagar Shaikh, dan Lashana Lynch. Film ini tayang di bioskop pada 8 November.