Dalam rangka menyambut kepulangan unit post rock/metal Morgensoll dari tur lima kota di Eropa pertengahan Mei 2023 silam, sebuah studio kreatif asal Bali bernama Threekey akan menggelarkan pertunjukan kandang bertabur instalasi seni bertajuk Eternal Showcase.
Ini merupakan lanjutan atas kolaborasi awal mereka setelah berhasil membentuk sosok Bang Haji Morgen, tokoh action figure yang dinobatkan menjadi maskot bagi Morgensoll seperti halnya Jane Doe bagi Converge atau Eddie bagi Iron Maiden. Maldigator, selaku pendiri sekaligus seniman residen Threekey, mengatakan dua proyek berkesinambungan yang dijalankan tersebut memperlihatkan kemampuan mereka menangani berbagai kebutuhan dalam lingkup suatu pertunjukan seni; Threekey bisa memproduksi apa pun, entah itu mainan, patung, konser, pameran, klip sampai film dokumenter.
Khusus mengenai Bang Haji Morgen, Threekey memperlakukan beliau sebagai ikon—dan melahirkannya dari material 3D printing agar lebih dapat mempresentasikan sisi keanehannya: misterius namun bersinar.
Threekey sendiri eksis lewat gagasan seniman Maldigator sejak 2021 guna mewujudkan ide-ide kreativitas dari para sejawat komunitas seni. Beberapa pihak yang pernah bekerja sama dengan mereka adalah pembuatan video musik band doom metal Cyclops, showcase dokumenter tur kolektif hip hop Madness on tha Block, eksebisi visual Skullism Records, termasuk juga produk food & beverages berkongsi dengan arak Lingsir, liquor Marram, dan restoran Mad Burger. “Threekey memang sedang gencar bergerak sebagai support system bagi komunitas seni dan musik di Bali dan Jakarta,” ucap Maldigator.
Eternal merupakan debut album penuh Morgensoll yang terbit April 2023. Sebuah pencapaian epik secara musikal yang dititi selama 6 tahun mereka terbentuk, melalui delapan buah rilisan single serta satu album live. Pendiri sekaligus gitaris Morgensoll, Haecal Aliba Benarivo, menggambarkan atmosfer Eternal dengan ungkapan ‘dingin’, ‘gloomy’, ‘mendung’, dan ‘abu-abu’. Semuanya ditangkap dari bagaimana ia menjuduli lagu-lagu di dalamnya.
Di antaranya “Adiaphora”; sesuatu yang tidak akan memberikan kebahagiaan. “Logos”; sebuah nalar ilahi yang dalam pandangan stoa mengatur alam semesta dan menciptakan kesejatian. “Euthanasia”; ketika mengakhiri hidup dianggap sebagai jalan keluar dari suatu penderitaan.
Dengan Eternal, Morgensoll membawa kita menelusuri makna kegelapan yang abadi. Sesuatu yang dimaknai lewat dominasi warna hitam-putih. Oleh karena itu hajatan Eternal Showcase menyimpan makna pencapaian personal pula bagi Maldigator. Ia terbiasa berkarya dalam spektrum yang kaya akan warna, belum pernah bermain di atas kekelaman sinestesia hitam-putih. Kali ini untuk pertama kalinya ia bersama Threekey memberanikan diri bereksperimen dengan mencoba tantangan menjadi netral, menampilkan segala aspek kekaryaan, dari instalasi sampai tata cahaya tidak berwarna-warni.
Nantinya bukan hanya keseluruhan tim Threekey saja yang memamerkan karyanya, melainkan juga anak-anak Morgensoll, yang akan ikut menerjemahkan lagu-lagu mereka ke dalam bentuk visual dan audio ambient. Kolaborasi keduanya direncanakan memenuhi lima area eksebisi yang dipersiapkan. “Gue membayangkan ini adalah pesta penuh kabut dan futuristik. Orang-orang sudah pasti merinding begitu melihat karya-karya yang terpampang, dan suasana makin pecah ketika mereka nonton Morgensoll main,” tutup Maldigator.
Eternal Showcase dilaksanakan pada 5 Agustus 2023 di Aula Gudskul, Jakarta Selatan. Tiket dibandrol 150 ribu per lembar. Untuk info lebih lanjut kunjungi laman Instagram Threekey atau Morgensoll.