Sound of Freedom adalah jenis film yang dinantikan dan diharapkan oleh penonton dari Jim Caviezel. Meskipun Caviezel telah berakting selama bertahun-tahun, pada tahun 2004 lewat film “The Passion of the Christ”, Caviezel menjadi terkenal dengan penampilannya yang luar biasa sebagai Yesus. Salah satu penampilan fenomenal yang tidak akan pernah terlupakan. Sejak saat itu, Caviezel tidak terlalu menonjolkan diri dengan penekanan kuat pada sinema berbasis agama atau nilai moral.
Dalam “Sound of Freedom”, Tim Ballard (Jim Caviezel) adalah agen untuk Departemen Keamanan Dalam Negeri yang piawai dalam pekerjaannya yang melelahkan: menangkap predator anak-anak dan memenjarakan mereka. Dalam sebuah penangkapan, dia menemukan seorang anak lelaki yang diperdagangkan dan mengembalikannya ke ayahnya yang berterima kasih, Checho (Ariel Sierra). Checho kemudian meminta Ballard untuk menemukan putrinya, Rocio (Cristal Aparicio), yang diculik pada saat yang sama. Menyadari bahwa masing-masing negara tidak memiliki yurisdiksi atau sumber daya untuk mengejar anak-anak yang dimanfaatkan dan diperdagangkan ke seluruh dunia, Ballard menjalankan misinya untuk menemukan gadis cilik yang hilang itu dengan cara apa pun.
Angel Studios selalu berani untuk menghadirkan sisi pengalaman manusia yang lebih gelap. Meskipun “Sound of Freedom” hanya diberi peringkat ’13 tahun ke atas’, namun secara signifikan lebih memilukan dan gelap daripada apa yang biasanya dilihat dalam industri film yang mengangkat nilai-nilai agama atau moral. Sejujurnya, ini menjadi lebih mengharukan karena kinerja Caviezel yang berkomitmen dan tanpa henti sebagai Ballard. Ada sesuatu dalam diri Caviezel yang selalu hidup dalam film seperti ini, perpaduan indah antara iman dan cerita yang kuat. Sebagai seorang Katolik yang taat, Caviezel selalu memberikan performa maksimal.
Perjalanan “Sound of Freedom” memang panjang. Ramoung lebih dari lima tahun yang lalu dengan rencana distribusi 21st Century Fox, perilisan film tersebut ditunda ketika Disney mengakuisisi Fox dan memilih untuk tidak ingin terlibat. Dengan adanya gangguan lain yang disebabkan oleh pandemi, Sound of Freedom telah menemukan titik cerah bersama Angel Studios.
Caviezel, yang menyebut film tersebut sebagai proyek terpenting ke-dua setelah “The Passion of the Christ”, memberikan penampilan yang garang dan berani sebagai Ballard bersama pemenang Oscar Mira Sorvino, Bill Camp yang selalu mengesankan, dan Eduardo Verastegui. Verastegui juga berperan sebagai produser film tersebut.
Bagi mereka yang terbiasa dengan pengalaman film berbasis nilai agama atau moral, “Sound of Freedom” yang ditulis bersama oleh Rod Barr dan sutradara Alejandro Monteverde, sedikit lebih dalam dan gelap. Film ini sebagian besar menghindari aspek kontroversial dari cerita Ballard dan sebaliknya berfokus untuk menghidupkan sebuah kalimat dari film yang diucapkan oleh Caviezel sebagai Ballard “Anak-anak Tuhan tidak untuk dijual.”
“Sound of Freedom” adalah gambaran menegangkan tentang realitas perdagangan manusia dengan musik oleh Javier Navarette yang memperkuat alur dramatis film tersebut tanpa pernah terdengar terlalu histrionik. Lensa kamera Gorka Gomez Andreu sering kali menghasilkan visual yang diselimuti kegelapan dan keputusasaan, namun juga tidak pernah membuat kita lupa bahwa ada cahaya.