Rickyeck adalah solois yang berasal dari kota Jakarta yang mengawali karirnya di kancah musik pada tahun 2001. Dari kegemarannya bermain gitar, bernyanyi & menulis lagu, membawanya ke dunia rekaman lewat ajang kompetisi band yang kemudian tergabung dalam album kompilasi 12 grup band dibawah naungan SONY BMG, diproduseri oleh Abdee Negara (Slank).
Seiring berjalan waktu, ajang album kompilasi masih digeluti, salah satunya album kompilasi karya (Alm.) Dorce Gamalama dinyanyikan oleh 10 Grup Band terpilih, dibawah naungan Label DG63 Record.
Setelah merasa cukup puas ngeband, bekal pengalaman di musik dan sedikit merasa jengah dengan politik industri musik Indonesia, kemudian pada tahun 2012 Rickyeck membangun usaha Home Recording Studio di Bekasi (KS Record Indonesia) yang sekarang sudah resmi menjadi mini indie record label.
Memproduseri solois-solois & 3 Album kompilasi band-band pemula atau band Indie pada tahun 2013 sampai 2015, dibawah naungan labelnya sendiri. Lalu mengadakan event-event musik di sekitaran Bekasi sampai tahun 2017. Akhirnya, pada periode 2018 – 2021, Rickyeck sempat berhenti menggeluti dunia musik.
Pada tahun 2021 lalu, Rickyeck kembali muncul di permukaan industri musik dan langsung merilis single pertamanya, berjudul ‘PKP (Pacar Ku Pelacur)’, dengan genre musik rock alternative dan bahasa yang kasar, hanya mencoba untuk bercerita apa adanya. Kemudian single berikutnya berjudul ‘C.L.B.K (Cinta Lama Bersemi Kembali)’, dengan nuansa musik pop yang sedikit berbau-bau jazzy dan techno, dipadu dengan lirik berbahasa Inggris dan Korea. Kemudian menyusul single-single berikutnya pada tahun 2022, antara lain: ‘Penulis Tak Berpena’, ‘Karena Kaulah Ratu Untukku’, dan ‘Aku Akan Selalu’.
Sampai saat ini, Rickyeck masih membuat lagu karya sendiri dan memproduserinya sendiri, publish di semua Digital Streaming Platform, membuat konten youtube, tikotok, Instagram dan menerima pembuatan aransemen music semua genre.
Musik yang disuguhkan dalam karya-karya Rickyeck bergenre pop, dengan balutan nuansa indie yang dikemas sedemikian rupa dan dipadukan dengan beberapa unsur instrumen digital, Rickyeck terus mengeksplorasi jenis musiknya. Tanpa mengurangi karakter vocal nya yang soft, sedikit dibumbui nada tinggi, menjadikan cita rasa yang beda bagi para penikmat musik kamar.
Pada tanggal 24 Oktober 2022, Rickyeck merilis karya dalam kemasan Mini Album, 3 lagu sekaligus, yang diberi nama INTROVERT.
Kali ini, gaya bahasa yang ditulis dalam lirik lagunya lebih bertema majas, berbobot dan kaya literasi, bahkan bahasa psikologis pun diangkat, ‘Introvert’ contohnya, adalah sebuah istilah dalam dunia psikologis yang berarti seseorang dengan sifat yang tidak suka keramaian dan suka menyendiri.
Pada lagu ‘Digurau Jeda’, konsep liriknya dikutip dari Kitab Suci AlQuran, tanpa bermaksud menggurui, bukan juga bermaksud mempermainkan, penggalan ayat Suci Alquran dijadikan sebuah saduran dalam lirik lagunya yang diperuntukkan terutama untuk diri sendiri, dan jika dianggap bermanfaat untuk orang lain, dapat menjadi berkah. “Dunia ini hanyalah permainan dan senda gurau” (QS.AL An’am 32).
Kemudian, lagu ‘Dunia Maya’ sebenarnya sudah ditulis lama, yaitu pada tahun 2005, bercerita tentang pengalamannya bermain media sosial, berkenalan disana, dan banyak tipu muslihat disana. Nuansa musik yang sedikit nyeleneh, agak kekanak-kanakan, seperti sedang mendengarkan tema musik film kartun.
Berikut adalah link untuk langsung menuju kepada karya-karya Rickyeck di media streaming:
https://www.youtube.com/watch?v=-Xr6YpUHjX4