Kelompok musik San.gita (dibaca: sanggita) merilis single pertamanya berjudul “Lokomotif” di kanal-kanal distribusi digital daring pada tanggal 21 Juli 2023. Lokomotif adalah lagu pertama yang San.gita gubah dan rekam dari tujuh lagu yang akan menjadi album perdananya. Lokomotif merupakan perjumpaan dan peleburan awal Bonita (vokal), Adoi (gitar elektrik), Sunu (bass elektrik) dan Michael (drums) dalam menggarap karya. “Pesan yang kami sematkan pada lagu Lokomotif adalah sadar atau mawas diri bahwa selalu ada yang sudah mengupayakan sarana atau kesempatan agar kita bisa menjalani langkah kita sekarang, apapun wujudnya”, jelas Adoi tentang pesan verbal lagu “Lokomotif”.
Produksi rekaman dijalani San.gita dengan sukacita dalam semangat disiplin kreatif dan niat berproses belajar. “Kami semakin lancar berkomunikasi dan berkolaborasi dalam menjalani proses disiplin kreatif bersama, mengatur waktu dan memprioritaskan tugas dengan efektif. Semakin cair, kami beradaptasi dengan perubahan yang kadang terjadi dalam proses rekaman ini,” ucap Sunu tentang sekilas proses rekaman San.gita.
Rangkaian proses ini tentunya tidak lepas dari bantuan dan dukungan teman-teman dan kerabat dalam produksi rekaman ini, sejak dari pengadaan alat-alat, ruang dan waktu untuk latihan, hingga teguran, penyemangatan dan doa yang disampaikan. Salah satu wujud dukungan yang diberikan adalah produksi rilisan fisik dalam bentuk kaset untuk single “Lokomotif” ini. Melalui Anggit Wicaksono, Lokomotif juga terbit dalam bentuk kaset yang diproduksi dan digandakan oleh Lokananta Records. “Lokomotif sendiri bagi saya punya ikatan emosional dengan Lokananta. Para pendiri Lokananta sudah terlebih dahulu membangun rel di kancah permusikan Indonesia di era awal kemerdekaan. Para masinis (pegawai lama Lokananta) sudah mempersiapkan Lokomotif beserta gerbong panjangnya, untuk terus berjalan hingga hari ini. Generasi penerus seperti kami tidak patut untuk menyombongkan diri, dan selalu berusaha agar Lokomotif Lokananta terus berjalan pada jalur bajanya. Doa kami di Lokananta, seperti menyatu pada lirik-lirik Lokomotif”, tulis Anggit dalam percakapan via teks dengan San.gita. Lokomotif edisi kaset berisi dua track: sisi A berisi singel resmi dengan master yang sama dengan edisi digital dan sisi B berisi rekaman audio saat “Lokomotif” pertama kali dimainkan untuk publik secara live. Singel “Lokomotif” edisi kaset ini akan dirilis pada tanggal 22 Juli 2023.
https://www.youtube.com/watch?v=OVMjtPS_N8M
Sampul gambar single “Lokomotif” dikerjakan oleh Titok Krismantaka, penata visual yang menemani perjalanan San.gita sejak awal terbentuknya. “Band dengan empat personil dari dua generasi yang berbeda, kekhasan dan keunikan dari masing-masing personil memberikan bumbu yang jujur saja jarang saya temui”, ujar Titok tentang kesannya terhadap San.gita. Titok jugalah yang mengerjakan tata visual untuk video lirik “Lokomotif” yang akan ditayangkan perdana 21 Juli 2023 di kanal YouTube San.gita tepat pukul 19:00 WIB nanti.
Sehari setelah tanggal rilis Lokomotif, San.gita akan menjalani program mandirinya: Lelaku. Lelaku merupakan program mandiri San.gita yang berlangsung dua atau tiga bulan sekali guna menampilkan secara langsung karya dan hasil latihannya kepada publik. Kali ini Lelaku akan berlangsung di Cindy’s Salatiga, sebuah tempat nyaman bersuasana hangat untuk menikmati kuliner, suasana dan berkegiatan bersama. “Bahwa Lelaku adalah kegiatan mandiri, berlangsung tiga kali sampai saat ini, menunjukkan bahwa kegiatan ini penting bagi kami. Penting bahwa kami bisa berdisiplin kreatif dan menjalani nilai-nilai yang kami anggap berharga. Ditambah lagi ada mata acara lain selain penampilan kami di Lelaku nanti”, jelas Bonita tentang pentingnya Lelaku ke-tiga ini bagi San.gita.
Tidak hanya San.gita, di “Lelaku di Cindy’s Salatiga” ini akan turut tampil kelompok musik Maju Makmur dan solois Stevian Yudhistira menyajikan karya-karya otentik mereka. Maju Makmur merupakan sekelompok pelajar sekolah menengah yang berupaya kreasi melalui kesamaan hobi yakni musik yang sejak awal berkomitmen untuk menggunakan musik sebagai sarana ekspresi gagasan sekaligus melestarikan bermacam lagu daerah Nusantara. Grup yang saat ini beranggotakan lima anak ini dibentuk tahun 2022 dan telah mengolah sejumlah kreasi unik dari lagu-lagu daerah. Stevian Yudhistira adalah seorang penulis lagu dari Ambarawa yang rajin berkarya dan menampilkan lagu-lagunya di banyak kesempatan termasuk di sela-sela kegiatan usaha, studi dan risetnya. Dalam menulis lagu-lagunya, Yudhis mengaplikasikan inspirasi yang dia dapat dari nada-nada musik rakyat Amerika dan Irlandia. “Saya cukup lama mengikuti proses bermusik Yudhis. Lagu yang dia ciptakan tulus. Sangat menarik ketika melihat Yudhis bermain secara langsung, emosional dan dinamis. Maju Makmur, anak-anak hebat umur segitu punya skill yang luar biasa. Sangat terlihat kalau mereka disiplin berlatih. Sudah jarang melihat anak-anak seusia mereka mamainkan musik progresif. Aset terbaik Salatiga untuk Indonesia”, kata Michael tentang dua penampil di Lelaku nanti.
Di acara Lelaku ini juga akan dilangsungkan diskusi santai tentang San.gita dan single “Lokomotif” yang dipandu dan dipantik oleh dua orang pemerhati kegiatan sosial-budaya kota Salatiga yaitu Bram Kusuma dan Abel Jatayu.