Skena metal Bandung dikenal dengan komunitas metal underground-nya yang berkembang pesat dan telah menghasilkan beberapa band metal terkenal hingga ke luar negeri. Skena Metal Bandung mendapat pengakuan tidak hanya di Indonesia tetapi juga di dunia internasional.
Setiap hari lahir band-band metal berkualitas dari Bandung. Salah satunya yaitu Birhatiihin, sebuah unit brutal death metal asli Bandung yang siap menggempur skena lokal dan internasional. ”Birhatiihin saya dirikan didasari pada ambisi saya untuk meng-akulturasi spiritual dengan musik metal,” ungkap Kusuma Said, sang pendiri sekaligus frontman Birhatiihin.
Kusuma Said menambahkan, dunia metal yang sangat lekat dengan hal berbau negatif terutama miras, diakui atau tidak tiap acara musik metal selalu melibatkan miras, walau tidak seluruh orang yang terlibat di dalamnya, namun minimal sebotol miras selalu ada. Di dasari pada kenyataan tersebut, saya mencoba masuk ke musik metal tanpa harus mengikuti kultur di sana dan justru sebaliknya. Saya mencoba menyebarkan dogma bahwa musik metal tidaklah harus selalu berkaitan dengan hal yang berbau kenakalan remaja. Ya walau banyak orang-orang tua bangka di sana yang masih nakal.
Alasan mengapa mengusung genre metal, Kusuma Said mengakui bahwa ia tidak memiliki kemampuan, jaringan dan relasi pada genre musik yang lain.
Birhatiihin berkaitan erat dengan sebuah bait doa yang dijelaskan banyak kitab. Kusuma Said sendiri tidak bisa menyebutkan secara pasti berapa jumlah kitab yang membahas doa tersebut. Namun yang pasti, jumlahnya sangat banyak dan ia tidak mampu menghitungnya. Pada dasarnya, Birhatiihin adalah sebuah doa dalam bahasa Suryani yang memiliki makna “Yaa Quddus” yang artinya Allah yang Maha Suci.
“Saya memiliki banyak cerita dan kesan mistis, perjalanan spiritualitas, hingga menemukan banyak keterbukaan pemikiran, keterbukaan informasi alam gaib dan keterbukaan batin yang sangat nikmat. Oleh karena itu, sebagai dedikasi saya kepada Tuhan lewat Birhatiihin dan Kusuma Said Records , saya akan mendedikasikan semua yang saya miliki baik materi, waktu dan tenaga untuk membesarkan dan berdakwah lewat jalur yang memang saya sanggupi yaitu musik,“ jelas Kusuma Said.
“Sebenarnya tidak ada perbedaan antara Birhatiihin dan band lain yaitu sama-sama memiliki kualitas, mungkin bahkan lebih bagus band orang lain daripada Birhatiihin. Namun yang jelas, Birhatiihin memiliki konsep idealisme di dalam bermusik. Saya pribadi tidak mau sebuah musik yang berisi omong kosong soal penyiksaan, darah dan lain sebagainya. Bagi saya, musik seperti itu kurang bermanfaat, bagi saya lho ya… prinsip pribadi saya, terserah orang lain mau berbeda dengan saya atau tidak,“ tambah Kusuma Said.
Oleh karena itu di dalam Birhatiihin , selain mereka ingin menyajikan musik yang berkualitas, mereka juga ingin menyampaikan pesan-pesan tersirat di dalamnya, yang mungkin pesan-pesan tersirat tersebut bisa dipahami oleh seluruh pendengar puluhan tahun mendatang.
Harapan Birhatiihin, saat pelaku musik metal mulai lelah dengan kehidupan, bertambah usia atau bahkan berhenti karena suatu penyakit, orang-orang yang berhenti dari musik metal kembali membuka CD Birhatiihin dan berhasil mendapatkan pesan yang disampaikan di dalam CD.
Para personel Birhatiihin yakin seluruh pelaku musik metal akan berhenti pada saatnya, baik karena lelah, usia atau faktor lainnya. Mereka yakin apapun posisi mereka di skena musik metal saat ini akan ada masanya mereka berhenti, akan ada masanya mereka memfokuskan diri mereka untuk keluarga, agama dan jiwa mereka sendiri. Saat mereka berhenti, di situlah target Birhatiihin agar mereka bisa membaca pesan di dalam Birhatiihin, karena mereka mengusung konsep 1% musik, 99% Dakwah.
Karena memang tujuan utama Birhatiihin adalah untuk menyebarkan pesan moral, kemanusiaan, norma dan spiritualitas. Oleh karena itu, Kusuma Said perlu mendirikan Kusuma said Records agar Birhatiihin menjadi band independen yang tidak bergantung pada label atau perusahaan apapun. Biarlah Birhatiihin hanya bergantung pada Tuhan, bukan pada manusia.
Birhatiihin terinspirasi dari keadaan dunia saat ini. Ribuan informasi yang kita kira benar selama ini ternyata salah, jutaan dogma dan cerita ternyata hanya omong kosong belaka. Itulah yang menjadi dasar terciptanya EP Mythology Of Ignorance yang artinya mitologi kebodohan.
Maksud dari EP tersebut adalah , menyadarkan bahwa anda dan saya selama ini dibodohi oleh sesuatu hal yang kita kira kebenaran. Dan sudah tentu lagu-lagu lainnya di album-album mendatang akan berisi lebih banyak pesan untuk manusia.
“Kami tidak tahu apa yang akan kami lakukan berikutnya. Saya menyerahkan sepenuhnya kepada Tuhan. Jika Tuhan merestui band ini, band ini akan besar. Semoga Allah merestui band ini! Semoga band ini menjadi bentuk amal yang jariyah bagi seluruh personilnya. Saat di akhirat kami tergelincir ke dalam api neraka, kami berharap ada album-album dari band ini yang menyelamatkan kami,“ tutup Kusuma Said.