Kuartet rock asli Tangerang, Bajaringan merilis album perdana mereka setelah single pertama mereka “Hura-Hara” sukses dirilis pada bulan Juli 2022 lalu. Single tersebut menjadi pertanda berdirinya Band yang beranggotakan 4 orang ini, yaitu Miftah (vokal), Gilang (gitar), Ari (bass) dan Rizki (drum). Dan setahun kemudian, mereka sepakat untuk menggunakan “Huru-Hara” sebagai judul album perdana mereka, yang dirilis pada hari ini, 18 Agustus 2023.
Album perdana Bajaringan ini berisi 10 lagu, yang menggambarkan keadaan carut marutnya kehidupan, yang digambarkan dengan permainan gitar yang sarat distorsi, dipadukan dengan bassline apik dan ketukan drum yang energik. Karakter vokal Miftah, mewakili luapan emosi yang disampaikan di dalam Album “Huru-Hara” ini.
Proses produksi vokal, bass dan gitar direkam secara mandiri di rumah Miftah dan Gilang. Namun untuk part drum direkam di ERK Studio. Semua lirik diaAlbum ini ditulis oleh Gilang dan Miftah, untuk nada dan aransemen musik dilakukan bersama-sama pada saat proses rekaman berlangsung.
Ketika ditanya soal influence dan nuansa album ini, Miftah bercerita kalau Lagu-lagu Bajaringan banyak terpengaruh dari band-band rock dan metal dari berbagai era sehingga membuat album ini memiliki berbagai nuansa yang berbeda namun tetap pada satu benang merah.
“Lirik-lirik yang ditulis terinspirasi dari video game, seperti Assassins Creed, Red Dead Redemption,dan The Witcher, serta beberapa tragedi sosial dan politik yang kerap menjadi buah bibir masyarakat,” tambah Gilang sang gitaris.
Album perdana Bajaringan akan didistribusikan secara digital oleh SRM Bookings & Services ke seluruh digital platform. Lagu “Medjay” mereka pilih sebagai focus track dari album ini. Mereka juga punya rencana untuk merilis album ini dalam format fisik.