Berisik Radio ─ Pertama kali mendengar nama DKTMI, yang terlintas bukanlah nama sebuah band, tetapi yang tebayang adalah nama organisasi mahasiswa kampus. Setelah kami tahu ternyata DKTMI adalah singkatan dari Dewan Kebutuhan Tamasya Indonesia, dan ternyata walaupun namanya seperti unit kemahasiswaan di kampus, DKTMI benar-benar nama band yang mengusung musik Post Rock.
DKTMI yang beranggotakan Ardika (Vokal, Gitar) Tamaro (Gitar Bariton), Velyo (Drum), dan Rudi (add Gitar) mencoba berekperimen dengan mencapurkan beberapa selera musik para personilnya mulai dari Pyschedelic, Blues, Mathrock sampai Alternative dan Progresif.
Yang unik dari DKTMI meskipun memainkan Post Rock yang kita tahu biasanya komposisi lagu Post Rock itu antara lagu dan musik lebih banyak musiknya. Walau stikma yang ada seperti itu DKTMI tetap memikirkan penulisan lirik secara serius, dengan menganggkat isu-isu dan pesan kemanusiaan kedalam karya-karya mereka. Tema kemusiaan ini memang menjadi kegelisahan para personil DKTMI dan ingin mereka sampaikan lewat karya mereka.

Diawal bulan November 2019 kemarin DKTMI baru saja merilis single Prelude Berkabung sebuah nomor Instrumental yang sangat sedih. Prelude Berkabung dibuat sebagai perkenalan sebelum single utama Berkabung mereka dirilis Desember 2019.
“Berkabung adalah karya yang kami asuh sejak satu tahun yang lalu, Berkabung juga menjadi bentuk ungkapan kami yang jujur tentang kerusakan yang di kerjakan manusia di bumi, tidak hanya merusak sesama manusia, tapi juga merusak alam yang ditempatinya, jelas siapapun bisa membunuh kemanusiaan, siapapun bisa menjadi pelakunya. Lagu Berkabung menempatkan posisinya sebagai media meditasi dan bahan perenungan bagi manusia yang kehilangan kemanusiaannya.” Ungkap Dika dalam interview DKTMI saat program KAPUR (Karyaku Diputar) di Berisik Radio.